Sabtu, 24 November 2012

karyatulisilmiah12.blogspot.com




BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
       Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dari tahun sebelumnya diperkirakan pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs) menurunkan angka kematian ibu 102/100.000 dan target rencana pembangunan jangka panjang nasional 2014 yaitu angka kematian ibu ditargetkan 118/100.000 angka kelahiran hidup akan sulit tercapai. ( Anonim, diakses tanggal 12 Agustus 2012 )
Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun 2011 menurut WHO, 81 % diakibatkan kerena komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Bahkan sebagian besar dari kematian ibu disebabkan karena perdarahan, infeksi,dan preeklamsia. ( Anonim, diakses tanggal 10 Agustus 2012 ).
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2009 menyatakan bahwa AKI di indonesia yaitu 226/100.000. Dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 228/100.000 kelahiran. Angka ini masih tergolong tinggi, Salah satu kendalanya karena preeklamsia. Banyaknya kasus preeklamsia membuat kondisi kesehatan perempuan indonesia masih sangat rendah, Ini jelas sangat berpengaruh pada ibu saat melahirkan, selain juga berdampak pada janin ( Anonim, diakses tanggal 12 Agustus 2012 )        
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan jumlah kematian ibu tahun 2011 sebanyak 121 orang dengan penyebab terbanyak yaitu 63 orang ( 52,7 %), Hipertensi dalam kehamilan 28 orang ( 23,14 % ), Infeksi 1 orang ( 0,83 ), Abortus 1 orang ( 0,83 % ), Partus lama 1 orang ( 0,83 ), dan penyebab lain 26 orang ( 21,48 % ). ( Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan ).
Data yang diperoleh dari Medical Record Rumah Sakit  Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi dari periode Januari sampai Desember 2011 kejadian preeklampsia sebanyak 154 orang (1,25 %) dari 4477 ibu yaang melahirkan,sedangkan  periode Januari sampai Juni 2012 preeklampsia sebanyak 62 orang dari 2638 ibu yang melahirkan. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa preeklampsia merupakan masalah yang memerlukan perhatian yang serius untuk menjadi suatu prioritas di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi.
Preeklamsia merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi dan edema serta proteinuria yang timbul karena kehamilan yang umumnya terjadi setelah usia 20 minggu atau lebih awal yang hampir selalu terjadi pada primigravida dimana rahim untuk pertama kalinya menerima hasil pembuahan yang dapat menimbulkan reaksi terhadap kehamilan. Seorang wanita sudah menderita preeklamsia ringan lebih besar peluang untuk menderita preeklamsia berat pada kehamilan berikutnya yang dapat menyebabkan tingginya morbilitas dan mortalitas terhadap ibu dan janinnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut melalui Karya Tulis Ilmiah dengan judul : Asuhan Kebidanan  Pada Ny.” H “ Dengan Preeklampsia Ringan di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwitanggal 07 Agustus 2012.
B.   Ruang Lingkup Pembahasan
Adapun ruang lingkup pembahasan dalam karya tulis ilmiah ini adalah Asuhan Kebidanan Pada Ny “H“ Dengan Preeklamsia Ringan di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi.

C.   Tujuan Penulisan
1.  Tujuan Umum
Dapat menerapkan asuhan kebidanan pada Ny “ H “ persalinan kala I – IV dengan Preeklamsia Ringan di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi, dengan menggunakan pendekatan manajemen Asuhan Kebidanan kolaborasi dengan dokter.
2.  Tujuan Khusus
a.  Dapat melaksanakan pengumpulan data dan analisa data pada Ny “ H “ persalinan kala I -IV Dengan preeklamsia ringan.
b.  Dapat menentukan dan merumuskan diagnosa / masalah aktual pada Ny “ H “ persalinan kala I – IV Dengan preeklamsia ringan.
c.   Dapat menemtukan dan merumuskan diagnosa / masalah potensial pada Ny “ H“ persalinan kala I – IV dengan preeklamsia ringan.
d.  Dapat melaksanakan identiifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada Ny “ H “ persalinan kala I - IV Dengan preeklamsia ringan.
e.  Dapat menentukan rencana tindakan Asuhan kebidanan pada Ny “  H“ persalinan kala I – IV Dengan Preeklamsia ringan .
f.    Dapat melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan pada Ny “ H “ kala I – IV Dengan preeklamsia ringan .
g.  Dapat melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan pada Ny “ H“persalinan kala I – IV Dengan preeklamsia ringan .
h.  Dapat melaksanankan pendokumentasian Asuhan kebidanan pada Ny “ H “ persalinan kala I - IV Dengan preeklamsia ringan.




D.   Manfaat Penulisan
1.    Manfaat Ilmiah
Sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian ujian akhir di jenjang pendidikan Diploma III kebidanan STIKes Nani Hasanuddin Makassar.
2.    Manfaat Praktis
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan program, baik dinas Kesehatan maupun Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi. Dalam penyusunan perencanaan dan evaluasi program asuhan kebidanan Intranatal, khususnya preeklamsia ringan di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi.
3.    Manfaat Bagi Institusi
Sebagai bahan masukan / pertimbangan bagi rekan mahasiswa DIII kebidanan STIKes Nani Hasanuddin Makassar.
4.    Manfaat Bagi Penulis
Merupakan pengalaman ilmiah yang berharga yang dapat meningkatkan dan wawasan dalam Asuhan Kebidanan, khususnya mengenai preeklamsia ringan.



E.   Metode Penulisan
Dalam penyusunan KTI ini berdasarkan teori ilmiah yang dipadukan dengan praktik dan pengalaman, penulis memerlukan data yang obyektif dan relevan dengan teori-teori yang dijadikan sebagai dasar analisis dalam pemecahan masalah. Untuk itu penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1.    Studi kepustakaan
Mempelajari buku-buku/literature lainnya, mengambil data dari internet, membaca buku yang berkaitan dengan preeklamsia dan termasuk karya tulis yang ada.
2.    Studi Kasus
Dengan menggunakan pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi : pengumpulan data, analisa dan perumusan diagnosa atau masalah aktual dan potensial, perencanaan tindakan, evaluasi dan pendokumentasian. Untuk menghimpun data/informasi dan pengkajian dapat digunakan teknik, sebagai berikut :
a.    Wawancara
Pengumpulan informasi melalui pembicara terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan tatap muka langsung dengan klien atau keluarga klien.
b.    Observasi
Pengumpulan informasi melalui panca indera, inspeksi, auskultasi, penciuman, palpasi, tanpa membuat tafsiran sendiri dan harus obyektif.
c.    Pemeriksaan Fisik
1)     Inspeksi
Inspeksi adalah observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan, tetapi juga meliputi indera pendengaran dan penciuman.
2)     Palpasi
Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari.
3)     Auskultasi
Auskultasi adalah mendengarkan bunti dalam tubuh dengan bantuan stetoskope dengan menggambarkan dan menginterpretasikan bunyi yang didengar.
4)     Perkusi
Perkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan tubuh untuk memastikan informasi tentang organ atau jaringan yang ada dibawahnya.
3.    Studi Dokumentasi
Penulis memperoleh informasi atau data bardasarkan catatan medic klien dari bidan, dokter maupun data-data penunjang lainnya.
4.    Diskusi
Penulis melakukan diskusi dengan tenaga kesehatan, pembimbing lahan, dan pembimbing institusi demi kelancaran penulisan karya tulis ilmiah ini.

F.    Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran umum tentang Karya Tulis Ilmiah maka penulis menyusun dengan sistematis sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
B.   Ruang Lingkup Pembahasan
C.   Tujuan Penulisan
1.    Tujuan Umum
2.    Tujuan Khusus
D.   Manfaat Penulisan
E.   Metode Penulisan
F.    Sistematika Penulisan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A.   Tinjauan Tentang Persalinan
1.    Pengertian Persalinan
2.    Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan
3.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
4.    Diagnosis Kehamilan
5.    Tahap-Tahap Persalinan
B.   Tinjauan Tentang Preeklampsia
1.    Pengertian Tentang Preeklampsia
2.    Penyebab Preeklampsia
3.    Faktor Predisposisi Terjadinya Preeklampsia
4.    Gambaran Klinik Preeklampsia
5.    Klasifikasi Preeklampsia
6.    Patofisiologi Preeklampsia
7.    Komplikasi Preeklamsia
8.    Pencegahan Preeklamsia
9.    Penanganan Preeklampsia
C.   Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1.    Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
2.    Tahapan Manajemen Asuhan Kebidanan
3.    Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
BAB III. STUDI KASUS
A.   Langkah 1 Identifikasi data dasar
B.   Langkah 2 Identifikasi diagnosa/masalah aktual
C.   Langkah 3 Identifikasi diagnosa/masalah potensial
D.   Langkah 4 Tindakan kolaborasi atau Emergency
E.   Langkah 5 Rencana tindakan asuhan kebidanan
F.    Langkah 6 Implementasi asuhan kebidanan
G.   Langkah 7 Evaluasi asuhan kebidanan
H.   Pendokumentasian asuhan kebidanan
           
BAB IV. PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang didapatkan sesuai dengan proses manajemen asuhan kebidanan.

BAB V. PENUTUP
A.   Kesimpulan
B.   Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN