BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Upaya untuk menurunkan angka kematian
ibu (AKI) dari tahun sebelumnya diperkirakan pencapaian target Millennium
Development Goals (MDGs) menurunkan angka kematian ibu 102/100.000 dan target
rencana pembangunan jangka panjang nasional 2014 yaitu angka kematian ibu
ditargetkan 118/100.000 angka kelahiran hidup akan sulit tercapai. ( Anonim,
diakses tanggal 12 Agustus 2012 )
Angka
Kematian Ibu (AKI) di tahun 2011 menurut WHO, 81 % diakibatkan kerena
komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Bahkan sebagian besar dari
kematian ibu disebabkan karena perdarahan, infeksi,dan preeklamsia. ( Anonim,
diakses tanggal 10 Agustus 2012 ).
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2009 menyatakan bahwa AKI di indonesia yaitu 226/100.000. Dan pada tahun
2010 meningkat menjadi 228/100.000 kelahiran. Angka ini masih tergolong tinggi,
Salah satu kendalanya karena preeklamsia. Banyaknya kasus preeklamsia membuat
kondisi kesehatan perempuan indonesia masih sangat rendah, Ini jelas sangat
berpengaruh pada ibu saat melahirkan, selain juga berdampak pada janin (
Anonim, diakses tanggal 12 Agustus 2012 )
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
jumlah kematian ibu tahun 2011 sebanyak 121 orang dengan penyebab terbanyak
yaitu 63 orang ( 52,7 %), Hipertensi dalam kehamilan 28 orang ( 23,14 % ),
Infeksi 1 orang ( 0,83 ), Abortus 1 orang ( 0,83 % ), Partus lama 1 orang (
0,83 ), dan penyebab lain 26 orang ( 21,48 % ). ( Profil Dinas Kesehatan
Sulawesi Selatan ).
Data yang diperoleh dari Medical
Record Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu
dan Anak Pertiwi dari periode Januari sampai Desember 2011 kejadian
preeklampsia sebanyak 154 orang (1,25 %) dari 4477 ibu yaang
melahirkan,sedangkan periode Januari
sampai Juni 2012 preeklampsia sebanyak 62 orang dari 2638 ibu yang melahirkan.
Kejadian tersebut menunjukkan bahwa preeklampsia merupakan masalah yang
memerlukan perhatian yang serius untuk menjadi suatu prioritas di Rumah Sakit
Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi.
Preeklamsia merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi
dan edema serta proteinuria yang timbul karena kehamilan yang umumnya terjadi
setelah usia 20 minggu atau lebih awal yang hampir selalu terjadi pada
primigravida dimana rahim untuk pertama kalinya menerima hasil pembuahan yang dapat
menimbulkan reaksi terhadap kehamilan. Seorang wanita sudah menderita
preeklamsia ringan lebih besar peluang untuk menderita preeklamsia berat pada
kehamilan berikutnya yang dapat menyebabkan tingginya morbilitas dan mortalitas
terhadap ibu dan janinnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk
membahas lebih lanjut melalui Karya Tulis Ilmiah dengan judul : Asuhan Kebidanan Pada Ny.” H “ Dengan Preeklampsia Ringan di
Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwitanggal 07 Agustus 2012.
B.
Ruang
Lingkup Pembahasan
Adapun ruang lingkup pembahasan dalam karya
tulis ilmiah ini adalah Asuhan Kebidanan Pada Ny “H“ Dengan Preeklamsia Ringan
di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi.
C.
Tujuan
Penulisan
1. Tujuan
Umum
Dapat menerapkan asuhan kebidanan
pada Ny “ H “ persalinan kala I – IV dengan Preeklamsia Ringan di Rumah Sakit
Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi, dengan menggunakan pendekatan manajemen
Asuhan Kebidanan kolaborasi dengan dokter.
2. Tujuan
Khusus
a. Dapat
melaksanakan pengumpulan data dan analisa data pada Ny “ H “ persalinan kala I
-IV Dengan preeklamsia ringan.
b. Dapat
menentukan dan merumuskan diagnosa / masalah aktual pada Ny “ H “ persalinan
kala I – IV Dengan preeklamsia ringan.
c. Dapat
menemtukan dan merumuskan diagnosa / masalah potensial pada Ny “ H“ persalinan
kala I – IV dengan preeklamsia ringan.
d. Dapat
melaksanakan identiifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada Ny “ H
“ persalinan kala I - IV Dengan preeklamsia ringan.
e. Dapat
menentukan rencana tindakan Asuhan kebidanan pada Ny “ H“ persalinan kala I – IV Dengan Preeklamsia
ringan .
f. Dapat
melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan pada Ny “ H “ kala I – IV Dengan
preeklamsia ringan .
g. Dapat
melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan pada Ny “ H“persalinan kala I – IV
Dengan preeklamsia ringan .
h. Dapat
melaksanankan pendokumentasian Asuhan kebidanan pada Ny “ H “ persalinan kala I
- IV Dengan preeklamsia ringan.
D.
Manfaat
Penulisan
1. Manfaat
Ilmiah
Sebagai salah satu
persyaratan dalam penyelesaian ujian akhir di jenjang pendidikan Diploma III
kebidanan STIKes Nani Hasanuddin Makassar.
2. Manfaat
Praktis
Sebagai salah satu sumber
informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan program, baik dinas Kesehatan
maupun Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi. Dalam penyusunan
perencanaan dan evaluasi program asuhan kebidanan Intranatal, khususnya
preeklamsia ringan di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi.
3. Manfaat
Bagi Institusi
Sebagai bahan masukan /
pertimbangan bagi rekan mahasiswa DIII kebidanan STIKes Nani Hasanuddin
Makassar.
4. Manfaat
Bagi Penulis
Merupakan pengalaman ilmiah
yang berharga yang dapat meningkatkan dan wawasan dalam Asuhan Kebidanan,
khususnya mengenai preeklamsia ringan.
E.
Metode
Penulisan
Dalam
penyusunan KTI ini berdasarkan teori ilmiah yang dipadukan dengan praktik dan
pengalaman, penulis memerlukan data yang obyektif dan relevan dengan
teori-teori yang dijadikan sebagai dasar analisis dalam pemecahan masalah.
Untuk itu penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1. Studi
kepustakaan
Mempelajari
buku-buku/literature lainnya, mengambil data dari internet, membaca buku yang
berkaitan dengan preeklamsia dan termasuk karya tulis yang ada.
2. Studi
Kasus
Dengan menggunakan
pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi : pengumpulan data,
analisa dan perumusan diagnosa atau masalah aktual dan potensial, perencanaan
tindakan, evaluasi dan pendokumentasian. Untuk menghimpun data/informasi dan
pengkajian dapat digunakan teknik, sebagai berikut :
a. Wawancara
Pengumpulan informasi
melalui pembicara terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan tatap muka
langsung dengan klien atau keluarga klien.
b. Observasi
Pengumpulan informasi
melalui panca indera, inspeksi, auskultasi, penciuman, palpasi, tanpa membuat
tafsiran sendiri dan harus obyektif.
c. Pemeriksaan
Fisik
1) Inspeksi
Inspeksi adalah observasi
yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan, tetapi juga
meliputi indera pendengaran dan penciuman.
2) Palpasi
Palpasi adalah menyentuh
atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari.
3) Auskultasi
Auskultasi adalah
mendengarkan bunti dalam tubuh dengan bantuan stetoskope dengan menggambarkan
dan menginterpretasikan bunyi yang didengar.
4) Perkusi
Perkusi adalah melakukan
ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan tubuh untuk memastikan
informasi tentang organ atau jaringan yang ada dibawahnya.
3. Studi
Dokumentasi
Penulis memperoleh informasi
atau data bardasarkan catatan medic klien dari bidan, dokter maupun data-data
penunjang lainnya.
4. Diskusi
Penulis melakukan diskusi
dengan tenaga kesehatan, pembimbing lahan, dan pembimbing institusi demi
kelancaran penulisan karya tulis ilmiah ini.
F.
Sistematika
Penulisan
Untuk
memperoleh gambaran umum tentang Karya Tulis Ilmiah maka penulis menyusun
dengan sistematis sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Ruang
Lingkup Pembahasan
C. Tujuan
Penulisan
1. Tujuan
Umum
2. Tujuan
Khusus
D.
Manfaat Penulisan
E.
Metode Penulisan
F.
Sistematika Penulisan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Tentang Persalinan
1.
Pengertian Persalinan
2.
Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan
3.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
4.
Diagnosis Kehamilan
5.
Tahap-Tahap Persalinan
B.
Tinjauan Tentang Preeklampsia
1.
Pengertian Tentang Preeklampsia
2.
Penyebab Preeklampsia
3.
Faktor Predisposisi Terjadinya Preeklampsia
4.
Gambaran Klinik Preeklampsia
5.
Klasifikasi Preeklampsia
6.
Patofisiologi Preeklampsia
7.
Komplikasi Preeklamsia
8.
Pencegahan Preeklamsia
9.
Penanganan Preeklampsia
C.
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1.
Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
2.
Tahapan Manajemen Asuhan Kebidanan
3.
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
BAB III. STUDI KASUS
A.
Langkah 1 Identifikasi data dasar
B.
Langkah 2 Identifikasi diagnosa/masalah aktual
C.
Langkah 3 Identifikasi diagnosa/masalah
potensial
D.
Langkah 4 Tindakan kolaborasi atau Emergency
E.
Langkah 5 Rencana tindakan asuhan kebidanan
F.
Langkah 6 Implementasi asuhan kebidanan
G.
Langkah 7 Evaluasi asuhan kebidanan
H.
Pendokumentasian asuhan kebidanan
BAB IV. PEMBAHASAN
Pada bab ini
diuraikan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang didapatkan sesuai
dengan proses manajemen asuhan kebidanan.
BAB V. PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN